Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan yang inovatif dan bermanfaat melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T). Kegiatan yang dilakukan berfokus pada pembuatan denah lokasi produksi pada UMKM Wader Manteb dan Keripik Al-Khalif di Desa Rowoboni sebagai bagian dari upaya membantu pendaftaran sertifikasi IP-CPPOB (Industri Pengolahan – Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik) bagi kelompok UMKM Ngudi Raos.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan standar produksi dan kualitas produk UMKM, sehingga mampu bersaing di pasar yang lebih luas.
Desa Rowoboni memiliki banyak potensi UMKM yang menghasilkan berbagai produk unggulan, mulai dari makanan olahan Keripik dan kerajinan tangan anyaman eceng gondok.
Namun, untuk dapat bersaing di pasar yang lebih luas, produk-produk ini perlu memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pemerintah.
Sertifikasi IP-CPPOB menjadi salah satu syarat penting yang harus dipenuhi oleh para pelaku UMKM untuk memastikan bahwa produk mereka diproduksi dengan cara yang baik dan aman.
Mahasiswa Undip, melalui program KKN Tematik, berinisiatif untuk membantu kelompok UMKM Ngudi Raos dalam proses pendaftaran sertifikasi IP-CPPOB. Salah satu langkah penting yang mereka lakukan adalah pembuatan denah lokasi produksi.
Denah ini memuat informasi detail mengenai tata letak dan alur produksi di setiap UMKM, yang merupakan salah satu persyaratan dalam proses sertifikasi.
Pembuatan denah lokasi produksi dilakukan dengan melibatkan para pelaku UMKM secara langsung. Mahasiswa Undip melakukan kunjungan ke setiap lokasi produksi untuk mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan.
Mereka juga melakukan wawancara dengan para pelaku UMKM untuk memahami proses produksi yang dilakukan. Data yang terkumpul kemudian diolah dan disusun menjadi denah yang jelas dan informatif.
Andi, pemilik usaha wader manteb mengaku sangat terbantu dengan adanya program ini, “Sangat terbantu mbak, siapa tahu kan besok besok wader manteb bisa di ekspor ke luar negeri. Jadinya ya butuh sertifikat sertifikat seperti ini” ujarnya.
Denah lokasi produksi ini memiliki beberapa manfaat penting. Denah ini membantu para pelaku UMKM dalam memahami dan mengatur tata letak produksi mereka sesuai dengan standar IP-CPPOB.
Dapat memudahkan pihak berwenang dalam melakukan penilaian dan verifikasi saat proses sertifikasi. Denah ini juga dapat digunakan sebagai alat promosi untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar kualitas yang baik.
Dengan adanya denah lokasi produksi, diharapkan proses pendaftaran sertifikasi IP-CPPOB bagi kelompok UMKM Ngudi Raos dapat berjalan lebih lancar dan cepat.
Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk UMKM Desa Rowoboni, sehingga dapat membuka peluang pasar yang lebih luas. Mahasiswa Undip berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian desa.
Oleh : Nafa Atha Nafisa
Prodi : Perencanaan Wilayah dan Kota FT Undip
Editor : Nur Ardi