Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik dari Universitas PGRI Semarang melakukan kunjungan dan berpartisipasi dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat di Desa Rowoboni, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang.
Salah satu kegiatan utama yang mereka ikuti adalah pembuatan kerajinan tangan dari enceng gondok yang diinisiasi oleh Iboni Craft, sebuah usaha kreatif yang didirikan oleh Uswatun Chasanah.
Iboni Craft berhasil mengubah tanaman enceng gondok, yang sering dianggap sebagai gulma yang mengganggu ekosistem Danau Rawa Pening, menjadi produk kerajinan tangan bernilai tinggi. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga turut menjaga kelestarian lingkungan.
Sri, salah satu warga Desa Rowoboni, menyatakan, “Dulu, enceng gondok seringkali dianggap masalah karena menutupi permukaan danau dan mengganggu ekosistem. Namun, berkat inisiatif Ibu Uswatun dan Iboni Craft, tanaman ini kini berubah menjadi produk bernilai tinggi.”
Joko, seorang petani setempat, menambahkan, “Enceng gondok selalu menjadi gulma yang menyulitkan bagi kami para petani karena pertumbuhannya yang cepat dan sulit dikendalikan. Tapi sekarang, kami bisa melihat manfaatnya setelah dilihat dari perspektif yang berbeda. Iboni Craft telah mengubah pandangan kami, dan sekarang kami bekerja sama untuk mengumpulkan enceng gondok yang nantinya diolah menjadi kerajinan tangan.”
Dewi, seorang siswa SMA di Kabupaten Semarang, juga merasa terinspirasi oleh perubahan kerajinan tangan ini.
“Melihat enceng gondok yang dulu hanya dianggap sebagai tanaman pengganggu sekarang bisa menjadi produk kerajinan tangan yang indah sangat menginspirasi. Ibu Uswatun dan Iboni Craft menunjukkan bahwa kreativitas dan keinginan untuk berbuat lebih baik bagi lingkungan bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi,” katanya.
Uswatun Chasanah mendirikan Iboni Craft pada tahun 2018 dengan tujuan memberdayakan masyarakat melalui pembuatan kerajinan tangan dari enceng gondok. Nama “Iboni” sendiri berasal dari kata “I” yang berarti saya, dan “boni” yang merupakan sebagian dari nama Desa Rowoboni. Ibu Uswatun mengadakan pelatihan untuk mengajarkan masyarakat cara mengolah enceng gondok menjadi berbagai produk seperti tas, keranjang, figura, sandal, gantungan kunci, meja-kursi, serta tempat sampah dan tisu.
Produk-produk dari Iboni Craft dipasarkan melalui pameran UMKM se-Kabupaten Semarang di Alun-Alun Ambarawa dan Kantor Kecamatan Banyubiru di Bukit Cinta Rawa Pening. Iboni Craft lebih sering menjual produksinya langsung ke konsumen tanpa melalui pabrik atau reseller, dengan jangkauan pemasaran yang meliputi daerah-daerah seperti Tuntang, Banyubiru, Bandung, Jakarta, Jambi, dan Pekanbaru.